NILAI LAJU PELARUTAN BATU GAMPING PADA MATAAIR WARU DOYONG DI KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG

Susanti, Nelya Eka and Meviana, Ika NILAI LAJU PELARUTAN BATU GAMPING PADA MATAAIR WARU DOYONG DI KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG. Prosiding Nasional. ISSN 978-979-8786-86-0

[img] Text
Prosiding.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text
Nelya Eka Susanti,Ika Meviana_Seminar Nasional Geografi II UGM.pdf

Download (3MB)

Abstract

Kabupaten Malang merupakan daerah dataran tinggi yang dikelilingi oleh beberapa gunung dan memiliki daerah lembah pada ketinggian 250-500 mdpl yang terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten Malang. Bagian selatan Kabupaten Malang merupakan perbukitan kapur (Karst Malang Selatan) pada ketinggian 0-650 mdpl, bagian utara merupakan daerah lereng Arjuno-Tengger berada pada ketinggian 600-2700 mdpl, bagian timur merupakan daerah lereng Tengger-Semeru, membujur dari utara ke selatan pada ketinggian 500-3600 mdpl, dan bagian barat merupakan daerah lereng KawiArjuno, terdapat pada ketinggian 500-3.300 mdpl. Tujuan penelitian ini menganalisis variasi temporal laju pelarutan batugamping dan variasi pelarutan pada mataair sampel di kawasan Karst Malang Selatan. Jenis penelitian ini adalah survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh mataair yang berada pada kawasan Karst Malang Selatan, sedangkan sampel penelitian ini adalah mataair yang terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pengambilan data lapangan untuk variabilitas spasial dan temporal pada mataair mengacu pada periode sampling mingguan yang dilakukan dengan interval waktu dua minggu selama 6 bulan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui fluktuasi dan perubahan material yang terlarut. Data hasil pengukuran dilakukan analisis variabilitas HCO3- dan analisis laju pelarutan sehingga dapat diketahui beberapa aspek yang berpengaruh terhadap hasil penelitian. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan, Konsentrasi HCO3- terlarut tertinggi yang terdapat pada mataair Waru Doyong terjadi pada musim kemarau sebesar 565,04 mg/l. Sedangkan konsentrasi HCO3- terlarut terendah yang terdapat pada mataair Waru Doyong terjadi pada saat musim penghujan sebesar 464,73 mg/l.

Item Type: Article
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Geografi
Depositing User: Mrs Ika Meviana
Date Deposited: 01 Sep 2020 08:30
Last Modified: 08 Nov 2022 03:20
URI: http://repository.unikama.ac.id/id/eprint/3862

Actions (login required)

View Item View Item