Sari, Ifit Novita (2015) Kurikulum Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Pendidikan Dasar. In: INTERNATIONAL SEMINAR ON SPECIAL EDUCATION FOR SOUTHEAST ASIA REGION 5th SERIES 2015, 25 JANUARI 2015, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA.
|
Other (INTERNATIONAL SEMINAR ON SPECIAL EDUCATION FOR SOUTHEAST ASIA REGION 5th SERIES 2015)
PDF SEM_IN UNESA.pdf - Presentation Download (808kB) | Preview |
Abstract
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum bagi peserta didik berkebutuhan khusus di SD YIMA Bondowoso. Sejalan dengan visi dan misinya, sekolah ini sejak tahun 2006 memproklamirkan sebagai sekolahnya manusia yang mengakui bahwasannya semua anak cerdas dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Otomatis paradigma berpikir seluruh pendukung sekolah ini harus berubah, mulai dari penyelenggara sekolah (yayasan), kepala sekolah, guru, dan seluruh staf terkait. Semua peserta didik berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya terutama peserta didik berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif yang dicanangkan pemerintah tahun 2009 juga berimbas pada penunjukan sekolah ini sebagai sekolah dasar swasta inklusif di Kabupaten Bondowoso pada tahun pelajaran 2012-2013. Sekolah ini dinilai siap oleh Dinas Pendidikan setempat untuk melaksanakan sekolah inklusif. Sekolah inklusif adalah sekolah reguler biasa yang menerima siswa berkebutuhan khusus di masing-masing jenjang dengan jumlah yang tidak banyak, sehingga kurikulum yang dipakai adalah kurikulum yang sama dengan sekolah non inklusif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik dengan jenis penelitian studi kasus, untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara rinci tentang implementasi kurikulum peserta didik berkebutuhan khusus. Wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan interaksi langsung yang dilakukan penulis selama satu tahun pelajaran membuktikan bahwa sekolah ini mampu melaksanakan amanahnya sebagai sekolah inklusif dengan segala konsekuensinya. Memodifikasi kurikulum mulai dari penurunan kemampuan dasar (KD), pelatihan guru dalam pembuatan lesson plan hingga tersedianya layanan shadow teacher (guru pendamping khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus) telah dilakukan sekolah ini untuk memenuhi standar pengelolaan sekolah inklusif. Hasilnya adalah sekolah membuat kebijakan untuk melakukan modifikasi kurikulum reguler sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang berkebutuhan khusus. Hal tersebut dilakukan karena beragamnya siswa berkebutuhan khusus di sekolah tersebut, mulai dari slow learner, down syndrom, dan autisme yang ringan hingga sedang. Kata kunci: kurikulum, peserta didik berkebutuhan khusus, pendidikan dasar
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Divisions: | Program Pascasarjana > Pendidikan IPS |
Depositing User: | IFIT NOVITA SARI |
Date Deposited: | 04 Jun 2016 12:29 |
Last Modified: | 21 Dec 2017 03:03 |
URI: | http://repository.unikama.ac.id/id/eprint/646 |
Actions (login required)
View Item |